Siang itu rumahnya kosong,Mawar duduk di teras, tempat ia menjawab teriakan atau lambaian tangan
dari teman-temannya yang juga pulang sekolah. Sekolahnya agak jauh dan setiap hari ia naik mobil jemputan yang tentu harus berputar-putar dahulu sebelum mencapai rumahnya.
Setiap hari,ia selalu melihat beberapa anak sebayanya di bawah jembatan layang, menunggu lampu merah. Terbayangkan kehidupan yang bahagia, bermain sambil mencari makan.
Kebanyakan rumah tetangganya sudah kosong ditinggal penghuninya yang pulang ke kampung. Ibunya tidak punya rencana pergi ke mana-mana,dengan alasan uangnya disimpan saja untuk keperluan sekolah Mawar.
Saat hari menjelang malam, ibunya belum muncul juga.Mawar memuuskan untuk mencari ibunya,tetapi ia tidak menemukannya dijalan Ia diajar untuk tidak tergantung siapa pun.
Rabu, 18 November 2015
0 komentar: